Kamis, 22 Oktober 2015

Baidu WiFi Hotspot Software Alternatif Pengganti Conectify


Software ini sejenis dengan Conectify yang di gunakan untuk sharing koneksi internet pada Notebook
atau komputer yang kita miliki ke perangkat lain . Software ini bisa anda jadikan sebagi alternatif pengganti connectify yang berbayar untuk dapat menggunakan nya dan tidak perlu menggunakan crack dan lain - lain karna aplikasi ini tersedia secara gratis . Aplikasi ini telah saya coba dan sampe sekarang menjadi andalan dibanding conectify yang sering bermasalah di notebook saya dan juga apikasi ini bebas dari jenis - jenis jebakan aplikasi lain yang selama ini terkenal menempel di aplikasi buatan baidu , heheheheh . .

Selasa, 07 April 2015

Media Player Classic - BE 1.4.4



Media Player Classic - BE adalah salah satu aplikasi multimedia yang mensuport pemutaran file audio dan video , dan juga salah satu aplikasi media player yang hampir mendukung semua jenis format audio dan video tanpa erlu menginstal codec tambahan.

Media player clasic (MPC) sama aja sebenarnya dengan aplikasi MPC yang telah banyak di pake banyak orang tapi pada Media Player Classic - BE di beri tampilan UI (user interface ) yang berbeda
dan tentunya penambaan fitur - fitur yang baru yang tidak di miliki versi sebelum nya.

Beberapa fitur dari Media Player Classic - BE  :

* Play VCD, SVCD and DVD without installing additional codecs.
* Playing AudioCD.
* Play Real media and QuickTime (if your system has the appropriate codecs)
* Play any file format that supports DirectShow, eg, DivX, XviD, H.264.
* Play and capture video from TV-tuner-s.
* Play Macromedia Flash-rollers, if you have installed ActiveX plug-in, with the ability to rewind.
* Randomly moving and zooming.
* Support for systems management and WinLirc uICE.
* Ability to customize the hotkeys.
* Save decoded stream (for example, MPEG2-protected DVD).
* Watching movies in resolution than the current one.
* Command line support.
* Support for subtitles.
* Ability to play the second audio track (in any supported format).
* Play Broken AVI-files

Changelog Full dari Media Player Classic - BE dapat di lihat Disini



DOWNLOAD




Minggu, 05 April 2015

Teknologi Seluler, dari 1G Hingga 4G



Teknologi komunikasi seluler 4G sedang jadi topik hangat mengingat penerapannya tergolong baru di Indonesia. Namun sejatinya, teknologi yang ada tak melulu 4G. Ada sejumlah teknologi lain yang mendahului hingga bisa mencapai tahap tersebut.

Seperti yang dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber, teknologi komunikasi nirkabel bermula dari 1G atau generasi pertama. Teknologi tersebut kemudian dikembangkan menjadi 2G, 3G hingga 4G yang kita kenal saat ini.

1G

Generasi pertama atau 1G tersebut diperkenalkan mulai 1970-an. Jangan bayangkan sudah ada koneksi internet pada teknologi komunikasi tahap ini. Teknologi 1G bekerja memanfaatkan transmisi sinyal analog. Saat itu, teknologi ini hanya dapat digunakan untuk panggilan telepon saja.

Ukuran ponsel 1G pun tergolong besar, bila dibandingkan dengan ponsel masa kini. Contohnya ponsel Motorola DynaTAC yang cukup populer pada masanya. Ponsel yang dibuat pada kurun 1984-1994 ini punya bobot 794 gram. Dengan bobot hampir satu kilogram, berat DynaTAC hampir setara dengan bobot Ultrabook.

Kemunculan teknologi 1G tersebut juga berperan besar dalam mendorong pertumbuhan pasar telepon genggam. Dikutip KompasTekno dari Bright Hubu, pangsa pasar telepon genggam saat itu tumbuh dari 30 menjadi 50 persen dalam tiap tahunnya. Bahkan pada 1990, pengguna teknologi 1G di seluruh dunia hampir mencapai angka 20 juta jiwa.

2G

Teknologi 1G terus digunakan hingga digantikan dengan teknologi 2G. Perbedaan utama antara kedua teknologi tersebut adalah pada sinyal radio yang digunakan. 1G menggunakan sinyal analog, sedangkan 2G menggunakan sinyal digital.

Ponsel yang menggunakan teknologi 2G mulai diperkenalkan pada kurun 1990. Ponsel yang sudah menerapkan teknologi ini bisa digunakan untuk berkirim dan menerima data dalam ukuran kecil. Maksudnya data di sini adalah pengiriman pesan teks (SMS), pesan bergambar serta pesan multimedia (MMS).

Teknologi 2G sendiri utamanya dibuat untuk layanan suara dan koneksi data yang cenderung lambat. Pemutakhiran pada jaringan ini kemudian memunculkan istilah 2.5G dan 2.75G.

Istilah 2.5G mengacu pada teknologi komunikasi 2G yang sudah dikombinasikan dengan General Packet Radio Service (GPRS). Secara teori, kecepatan transfer data menggunakan teknologi ini bisa mencapai 50 kbps. 

Selanjutnya, istilah 2.75G adalah teknologi komunikasi 2G yang dikombinasikan dengan standar Enchanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE). Secara teori, kecepatan transfer datanya melebihi 2.5G, yaitu maksimal pada 1 Mbps.

3G

Penerapan standar GPRS pada teknologi komunikasi 2G membuka jalan untuk akses data yang lebih cepat. Selepasnya, muncul teknologi yang dikenal sebagai generasi ketiga atau 3G pada 1998.

Teknologi komunikasi 3G disebut juga sebagai mobile broadband pertama. Sebutan itu muncul karena kemampuannya mengakses internet dan bisa digunakan sebagai pengganti koneksi internet melalui kabel.

Selain kecepatan transfer data yang membuat akses internet cukup lancar, teknologi ini sudah memungkinkan digunakan kegiatan yang terkait dengan transfer audio, grafis maupun video. Singkatnya, teknologi komunikasi tersebut sudah mampu digunakan streaming video atau melakukan video call. 

International Telecommunication Union menyebutkan bahwa teknologi 3G ini diharapkan bisa mewujudkan kecepatan transfer data minimal 2 Mbps untuk pengguna yang sedang diam atau berjalan, dan 348 kbps jika sedang bergerak dalam kecepatan tinggi. Namun tidak dijelaskan secara baku berapa kecepatan maksimal yang diharapkan.

Pelan-pelan, teknologi komunikasi 3G pun berkembang ke masa transisi menuju generasi keempat atau 4G. Teknologi pada masa transisi tersebut dikenal sebagai 3.5G dan 3.75G. 

Teknologi 3.5G disebut juga sebagai High Speed Packet Access (HSPA). Pada tahap ini, kecepatan transfer data meningkat dengan batas maksimum unduh 14 Mbps, dan kecepatan unggah 5,76 Mbps.

Teknologi tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi 3.75G atau HSPA+. Secara teori, jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi ini bisa memperoleh kecepatan unduh hingga 168 Mbps dan unggah hingga 22 Mbps. 

Batas tersebut merupakan perhitungan teoritis, sedangkan pengguna dalam keadaan nyata akan merasakan kecepatan transfer data yang lebih rendah tergantung situasi.

4G

Teknologi komunikasi generasi ketiga itu selanjutnya dikembangkan menjadi generasi keempat atau 4G. Ada dua sebutan untuk teknologi komunikasi 4G yang saat ini dikenal. Pertama adalah  Long Term Evolution (LTE) serta Long Term Evolution-Advance (LTE-A).

Teknologi LTE, secara teori menawarkan kecepatan unduh (download) hingga 100 Mbps dan kecepatan unggah (upload) hingga 50 Mbps. Kecepatan tersebut bisa lebih cepat lagi, tergantung rilis teknologi yang digunakan oleh operator. Meskipun begitu, LTE sebenarnya masih diberi label teknologi pra-4G.

Pelabelan tersebut dikarenakan kecepatan teoritis yang ditawarkan LTE belum mencapai standar 4G dari International Telecommunications Union-Radio communication sector (ITU-R). Organisasi internasional tersebut mengeluarkan International Mobile Telecommunication-Advanced (IMT-A) yang berisi syarat sebuah teknologi komunikasi 4G.

Syarat tersebut menyatakan bahwa sebuah teknologi 4G harus memiliki kecepatan unduh maksimal 1 Gbps dan unggah maksimal 500 Mbps. 

Sedangkan LTE yang seringkali disebut sebagai 4G oleh operator seluler, belum mencapai syarat tersebut. Berdasarkan hal tesebut, maka teknologi LTE-A lah yang didorong untuk muncul sebagai teknologi True 4G. 

4G di Indonesia
Indonesia sendiri saat ini sudah mulai bisa merasakan keberadaan teknologi 4G LTE, meskipun belum menyeluruh dan belum mudah dijangkau. Masalahnya, baru tahap pertama saja yang digelar di frekuensi 900 MHz.
Jaringan 4G LTE yang digelar oleh operator-operator telekomunikasi Indonesia, XL Axiata, Indosat, serta Telkomsel pun jangkauannya masih terbatas di beberapa wilayah. Kendala lainnya adalah belum banyak perangkat yang bisa digunakan untuk mengakses 4G LTE di frekuensi 900 MHz.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) sekarang sedang bersiap mengumumkan 4G LTE tahap dua yang diterapkan di frekuensi 1.800 MHz. Rencananya, pengumuman kebijakan untuk teknologi itu akan dilakukan pada pertengahan Februari 2015 ini.
"Kebijakannya bahwa ini (4G) akan diimplementasikan segera akan kami keluarkan bulan Februari. Indonesia akan terapkan 4G/LTE di band 1.800 MHz tahun ini. Setelah policy itu keluar, itu (dilanjutkan) penataannya,” ujar Menkominfo Rudiantara, beberapa waktu lalu.
Jika teknologi tersebut sudah diterapkan di frekuensi 1.800 MHz, Rudiantara berharap 4G LTE akan lebih mudah dinikmati masyarakat. Karena menurut dia, saat ini sudah ada banyak pilihan perangkat yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengakses 4G LTE di frekuensi itu.
Pengguna internet masih harus bersabar untuk bisa mengetahui seberapa muluskah kecepatan transfer data yang nanti terwujud di Indonesia. Setidaknya, kecepatan akses yang lebih tinggi diprediksi membuka banyak kemungkinan baru.


Minggu, 15 Februari 2015

Kecepatan akses internet

Kecepatan akses internet adalah kecepatan transfer data pada saat melakukan akses melalui jalur internet. Terdapat dua macam kecepatan akses internet, yaitu downstreamdan upstream. Downstream merupakan kecepatan pada saat kita mengambil data – data dari server internet ke komputer kita. Misalnya, saat kita masuk ke search engine, browsing, dan lain – lain. Adapun upstream adalah kecepatan transfer data yaitu saat kita mengirimkan data dari komputer ke server. Baik downstream maupun upstream memiliki satuan kecepatan transfer data yaitu bps bit per sekon. Artinya, banyaknya bit data yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain tiap detiknya.
Kecepatan akses internet dihitung dari jumlah data yang dikirim dalam satuan waktu. Jika kita mengirim 1kb file/detik, berarti kita telah mengirim 1.000 byte, dengan 1 byte = 8 bit maka data yang dikirim sama dengan 8.000 bit = 8 kbps kilo bit per sekon. Untuk satuan yang lebih besar mengggunakan Mbps mega bit per sekon berarti 1000 kbps.


Jenis Kecepatan Akses Internet

Dial – Up

Jaringan telepon sudah merambah makin luas, sehingga kita dapat mengoneksikan komputer dengan internet. Cara menghubungkan komputer ke internet menggunakan kabel telepon sering disebut Dial – Up. Dial-Up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) akan menghubungkan kita ke ISP Telkom. Koneksi ke Dial-Up ini umumnya digunakan pribadi-pribadi yang ingin menghubungkan internet dari rumah. Komputer yang digunakan biasanya komputer tunggal (bukan merupakan jaringan komputer). Kecepatan akses internet menggunakan Dial-Up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 Kbps.


DSL

Asymetric Digital Subcriber Line (ADSL) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi 34 kHz – 1.104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem dan ADSL dengan modem konvensional yang bekerja pada frekuensi kurang dari 4 kHz . Keunggulan ADSL yaitu memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara / fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem).

GPRS

GPRS (General Packet Radio Service), adalah komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, meskipun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai 56 kbps – 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet , serta pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld komputer.

3G

3G adalah third generation technology yang mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses : Sebesar 144 kbps untuk kondisi gerak cepat (mobile) Sebesar 384 kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian) Sebesar 2 Mbps untuk kondisi static di suatu tempat

HSPA

High Speed Packet Acsess merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama Release 99 (R99) sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA ; HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (Ev-Do) yang merupakan perkembangan dari CDMA 2000. Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spectrum 1.900 MHz dan 2.100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz . Spektrum yag lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spectrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan dalam arus naik (uplink)HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP) perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena serat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per mega bit.

Wireless LAN
Teknologi Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio . Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan. Namun , sekarang WirelessLAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point di luar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang berbeda, dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel. 60000kbps

Broadband
Teknologi internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband sampai sekitar 128 kbps atau lebih. Jaringan Broadband dapat digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari pelajar, pehobi game, sampai dengan kantor – kantor kecil dan kantor cabang yang ingin memiliki koneksi dengan kantor pusatnya yang mrmiliki kecepatan yang cukup tinggi. Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk menghubungkan koneksi internet untuk anda adalah teknologi DSL, teknologi cable dan fixed wireless. Masing – masing media memliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.

sumber artikel : id.wikipedia.org

loading...

Popular Posts

Pengikut